Suwawi Widi Utomo, lahir di Pacitan, 10 Maret 1963 pendidikan yang saya tempuh di mulai dari SDN 1 Kedungbendo Arjosari Pacitan, SMPN 1 Pacitan lulus tahun 1981 SMAN 1 Pacitan Lulus tahun 1984 , pada tahun 1984 mengikuti Sistim Penerimaan Mahasiswa Baru ( Sipenmaru ) dan di terima sebagai mahasiswa Universitas Negeri Surakarta ( UNS ) lulus tahun 1987 dan pada tahun 2008 melanjutkan studi ke jenjang S2, UNIPA Surabaya dan lulus tahun 2010. Melengkapi sejarah riwayat hidup, menikah tahun 1996, dan di karunia dua oarang anak , anak kesatu perempuan dan anak kedua laki laki. Sebelum menjadi PNS-Guru, setelah lulus kuliah, pada tahun 1987-1989 pernah mengajar di Lembaga pendidikan pondok pesantren Kikil Arjosari Kabupaten Pacitan mengajar mata pelajaran Kimia dan mata pelajaran Geografi, sebagai wujud pengabdian dan mengiplementasikan ilmu yang telah saya peroleh semenjak sekolah sampai kuliah. Pada tahun 1989 tepatnya pada tanggal 1 Maret 1989 di angkat sebagai Guru PNS , di tempatkan di SMAN 1 Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur, dan bekerja di SMAN 1 Dolopo sampai saat ini. Perjalanan pengabdian di SMAN 1 Dolopo , patuh,taat dan partisipasi menjadi pembina Osis, pembina ekstra Pramuka, pembina ekstra PPU, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana, Pengurus Bp-3, Pengurus Komite Internal Sekolah dan pernah menjadi pengurus gerakan Pramuka Kwaran Kecamatan Dolopo. Dalam dunia pendidikan, berkeinginan mempunyai pandangan dan mewujudkan pentingnya profesionalisme guru dalam dunia pendidikan. Guru adalah seorang pendidik, pembimbing , pelatih, dan pengembang kurukulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif,yaitu suasana belajar menyenagkan,menarik, memberi rasa aman, memberkan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengekplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesinonal , harus mampu menemukan jati diri, dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah kaidah guru yang profesional. Guru dalam era teknologi informasi dan komiunikasi sekarang ini bukan hanya sekedar mengajar ( transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti , setiap guru di harapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Guru yang profesional diharapkan menyadari dan mengerti tentang syarat- syarat guru profesional , yaitu bisa mewujudkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional antara lain:
- Kompetensi Pedagogik : kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik untuk mengektualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Kompetensi personal : kemampuan kepribadian yang mantab, stabil,dewasa, arif,dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan beraklak mulia.
- Kompetensi profesional. : kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
- Kompetensi Sosial: kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua/wali pesreta didik, dan masyarakat sekitar.
Di lingkungan pendidikan hendaknya guru mau mendengarkan beberapa vilosofi yang bisa memberi motivasi sebagai profesi guru , dari pendapat orang bijak yang atara lain, “Guru sejati itu, ada dalam dirimu “, “Tugas guru adalah mengusahakan mengubah sosok anak dengan penuh perencanaan”, “Guru hebat haruslah dewasa sehingga mampu membawa murid- muridnya dengan baik pula”, “Guru yang baik ketika mendapatkan masalah dia cepat bangkit kembali seperti tunas sebuah pohon”, “Modal dasar guru hanyalah kesederhanaan kasih sayang dan keiklasan”,” Guru yang hebat adalah guru yang mampu menggeser rasa susah ke arah senang, mengubah berfikir negatip ke berfikir positip”