”MENULIS SEBAGAI TRADISI”

0
1118

Salah  seorang sutradara yang terbaik di Hollywood pernah  mengatakan bahwa pekerjaan yang paling memusingkan kepalanya adalah disaat harus menghadapi aktor-aktor baru, karena kebanyakan mereka ini sangat sulit untuk menjadi diri mereka sendiri. Mereka ini lebih suka meniru dan berimitasi untuk menjadi Mel Gibson, Client Eastwood, Lana Turner kedua dan sebagainya.Tak ada seorang pun di antara mereka yang pada awalnya mencoba untuk menjadi diri mereka sendiri. Para penonton sudah sangat mengenal perwatakkan dan tingkah- laku aktor-aktris yang sudah tenar, dan mereka ingin melihat sesuatu yang baru, suatu penampilan yang bukan tiruan, akan tetapi yang benar-benar asli, demikian ungkap Sutradara tersebut..

Sutradara tersebut bernama Sam Wood  itu, sebelum memimpin film ternama seperti ” Good Bye, Mr. Chips” dan ” For whom The Bell Tollt?\ telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menggali pengalaman dalam bab penilaian tingkah-laku dan tabiat seseorang yang dapat dimanifestasikannya ke dalam fihn-filmnya. Dari pengalaman itulah ia mengambil kesimpulan bahwa: Jalan yang terbaik dan aman dalam mencapai sukses dari sebuali film: Mencoret nama-nama aktor -akrris yang selalu cenderung untuk meniru tingkah laku aktor-aktris yang telah lebih dulu tenar. William James yang temama pernah menyatakan bahwa: “Rata-rata orang hanya dapat mengembangkan se persepuluh dari kemampuan mental yang ada padanya dibandingkan bagaimana seharusnya seseorang itu berkembang menurut pembawaannya. Kita ini hanya setengah sadar dan menggunakan hanya sebagaian kecil dari sumber-sumber kemampuan fisik dan mental pada diri kita. Dipandang dari keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa manusia kebanyakan hidup di bawah batas-batas kemampuan yang dimilikinya. Bermacam-macam kemampuan yang gagal dimanfaatkannya.”

Kita  memiliki kemampuan masing-masing, maka tak ada gunanya kiranya untuk menghabiskan waktu bercemas diri, hanya karena kita tak dapat menjadi seperti orang lain. Semua makhluk hidup  sesuatu yang baru di dunia fana ini. Tak pernah terjadi seseorang benar-benar sama ( sama sekali kembar ) dengan kita dan sampai dunia tiba pada akhirnya nanti, tak akan lahir lagi seseorang yang sama dengan kita. Atau tidak ada anak ayam yang persis sama dalam satu enggram induk ayam yang sama.

Ilmu pengetahuan baru yang disebut Genetika (Tentang pewarisan sifat-sifat keturunan) mengajarkan bahwa saya  adalah saya sendiri. Sebagai hasil dari 23 kromososm yang dicurahkan oleh ayah saya dan 23 kromosom lagi oleh ibu saya. Ke 46 kromosom tersebut berisi segala sesuatu yang menentukan warisan siapakah saya ini sebenarnya. Di dalam setiap kromosom terdapat ribuan gen dan dalam kasus tertentu, sebuah gen akan mampu merobah kehidupan seseorang. Memang, kita ini diciptakan dengan sangat mengesankan dan menakjubkan!

Bahkan setelah ibu dan ayah bertemu dan melakukan pembuahan, hanya ada satu kemungkinan dari 300.000.000, baliwa manusia akan dilahirkan itu adalah saya! Dengan kata lain, apabila saya mempunyai saudara kandung sebanyak 300.000.000, maka tak seorang pun yang sama sekali mirip atau sama dengan saya. Apakah ini ilmu kira-kira ? Tidak! Ini adalah fakta yang dibeberkan oleh ilmu pengetahuan kepada kita. Kalau kita ingin lebih mengetahui tentang hal-hal tersebut di atas, cobalah beli di toko buku atau pinjam di perpustakaan sebuah buku berjudul: You And Heredity, karya Amran Scheifeld. Berikut cuplikan seorang penulis pemula yang mencoba menjadi orang lain:

” Se tahun penuh saya bakerja menjiplak karya-karya orang lain dan akhimya hannya masuk ke keranjang sampah, karena tak ada seorang pengusaha pun yang mau membacanya. Saya gagal lagi. Kubenahi diriku dan mulai lagi. Kali ini saya bisikkan pada diriku sendiri: Kau haws menjadi Dale Carnegie, dengan s&gala kesalahan dan keterbatasannya.  Kau tak dapat menjadi orang lain. Maka saya pun mulailah meninggalkan kebiasaan mengkombinasikan karya-karya orang lain, menyingsingkan lengan baju memulai suatu pekerjaan yang seharusnya sudah saya kerjakan sejak awalnya; Saya menulis buku tentang cara berbicara di depan umum dengan dasar pengalamanku sendiri, dengan observasi dan mendengarkan dengan tekun bila add pembicara atau pengajar cara berbicara yang sedang melakukan tugasnya. Saya belajar dari apa yang dikatakan oleh Sir Walter Releigh (Guru besar Sastra Inggris dan Oxford,  Th.  1904 ): ” Saya tak dapat menulis buku   yang setaraf dengan Shakespeare,” katanya:” Tetapi saya dapat menulis bukuku sendiri.”

Meskipun W Clement Stone dan Norman Vincent Peale telah mempromosikan cara  berpikir yang positif selama bertahun-tahun, baru akhir-akhir ini ada penelitian serius yang memperkuat bahwa: Rasa optimistis memberikan sumbangan yang berarti terhadap kesehatan, umur panjang, kreativitas dan kesuksesan seseorang dalam menempuh karier. Memang, sikap optimistis atau pesimistis sangat mempengaruhi hasil kerja. Maka,  menerima  diri sendiri tanpa syarat seperti kita  menerima orang lain merupakan metode yang positif dalam upaya menumbuhkan rasa optimistis untuk menekuni dunia tulis menulis itu. Tidak lupa menghilangkan   standar berpikir ganda seperti Amerika, Dengan bersikap lunak terhadap kelemahan orang lain, sementara bersikap keras terhadap kekurangan diri sendiri. Bila hal ini dilakukan, rasa percaya diri akan tumbuh dengan cukup kuat, sehingga  akan tahan banting terhadap kekecewaan atau kegagalan.

Selanjutnya hanya dengan rasa cinta dan penerimaan diri, energi mental dan spiritual yang tersembunyi dalam din kita bisa”lepas”. Apa yang diwasiatkan Shakti Gawair pengarang Creative Visualization mengajarkan agar setiap hari kita menulis atau mengucapkan semacam “mantera” berikut ini untuk membentuk pandangan yang positif terhadap hidup dan menumbuhkan kreativitas:

  • Saya menerima diri sepenuhnya, saat ini juga
  • Saya mencintai diri secara utuh, apa adanya
  • Saya akan selalu memperbaiki diri
  • Semua perasaan saya adalah bagian dari diri saya
  • Saya pribadi yang cukup baik dan pantas dicintai, bagaimanapun  perasaan saya
  • Saya bahagia telah dilahirkan dan bersyukur bisa hidup

Seperti perjalanan penulis  Dale Carnegie dan para penulis -penulis besar yang menemukan dirinya sendiri, banyak penulis terkenal mengalami pasang-surut, mulai diejek, dikembalikan naskahnya maupun kekecewaan lain. Apa yang dikatakan pujangga besar Emerson dalam Esainya :” Kekuatan yang ada pada seseorang adalah sesuatu yang baru alamiah dan tak seorang lain pun yang tahu apa yang dapat dilakukannya, dan si empunya pun tak akan menyadarinya sebelum ia mencobanya.”

Sebagai penulis pemula tentunya kita juga memerlukan pembangunan mental dalam menekuni dunia tulis -menulis, saya sendiri butuh waktu dua-belas tahunan guna membiasakan setiap malam berlama-lama di depan komputer, dan ini sungguh amat berat dalam mengawalinya kalau kita tidak mempersiapkan dengan niat yang jujur. Adakalanya dalam pertumbuhan habit atau kebiasaan itu, timbul rasa jenuh dan mengabaikan akan tugas-tugas dalam keluarga, tetapi itulah konsekuensi dan dedikasi yang harus kita pikul, mulai niat, ancang-ancang terus start menjadi penulis.

Dolopo, Januari 2019                                                                                                    Priya Santosa                                                                                                           Ketua Lab Biologi SMA Negeri 1 Dolopo      Cantrik SAGUSABU P4TKIPA

                                                                           

SHARE
Previous articleAlam Semesta Menurut Sains Abad 21, Fisika Kuantum
Next article“ MENGUPAS PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN !”
Priya Santosa, M.Pd.I Dilahirkan, di Surabaya, APRIL 1964 Menjadi Guru sejak tahun 1988 dimulai dari kabupaten seribu pulau Semenep SMA Negeri1 Ambunten. , SK penugasan di SMAN 1 Dolopo diterima tanggal 01 januari 1989 Pendidikan Sarjana –S1 Jurusan Biologi yang diperoleh dari Universitas Terbuka Tahun 1998, Program Magister Psiklogi Pendidikan Islam diraihnya dari Universitas Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 2012, Berbagai event kejuaran lomba Tulis menulis Tingkat Nasional dan Internasional telah diikuti diantaranya, Finalis Lomba Keberhasilan Guru tahun 2005 dan 2009 yang diselenggarakan Dirjendepdiknas, Penerima Penghargaan Innternasional SEA ITSF Foundation tahun 2006, 2009 Pemenang Pertama penulisan Karya Ilmiah Tingkat daerah 2008 dan berbagai event dan lomba lain seperti: Menulis di Majalah Hello English Magazine “Writing as Carier and Hobby” (1995), Peserta lomba penulisan Cerpen Horizon (1997, 1998, 2008) Finalis Lomba penulisan Kedirgantaraan LAPAN( 1992-1995, Aktif dalam Buku Bacaan Pusat perbukuan Nasional (2000-2004) .Peserta. Kegiatan SEMEO,QITEP IN SCIENCE UNESCO (2014-2016), Juara Lomba Forum Ilmiah Guru ( 2014) sebagai juara II. (2015) Subagai juara I. Pemenang I lomba guru ber prestasi tingkat kabupaten. ( 2016) Penerima Hibah Regional ASIA Grant Research SEAQUIS 2017. Berbagai karya Bukunya semisal, Bukunya pertama berjudul” WRITING AS A HOBBY AND CARRIER( (Majalah Hello English Magazine), berturut turut buku keduanya: "Menembus Batas, Pembelajaran Berbasis Lingkungan”, (Media Guru, 2017), Mahir Praktikum Biologi (Deepublish, 2018), "Palmistri" Pembelajaran Genetik Tanpa Buku(Deepublish, 2018), "Shortcut Praktikum Biologi Milenial" Untuk Guru SMP/MTs SMaMA/SMK ( Deepublish, 2018), "Cakap "Mikroteaching Berbasis Pengalaman"(Ellunar. 2019), "Pembelajaran Biologi Era Generasi Milenial" (deepublish, 2018), "Bioteknologi Sebagai Ilmu Masa Depan Umat Manusia" dan "Pembelajaran Biologi Berbasis MINDMAP" " (Keduanya dalam proses penerbit ellunar). Dan seratusan artikel karya tulis berbagai tema telah dikirim k majalah mediagurusiana.@@@@@

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY