BRAWIJAYA RETNO DUMILAH

semua ini atas kehendak Tuhan, tidak mudah untuk sampai disini, tidak semua orang bisa menggapainya. hanya bertahan dengan tekad pantang menyerah, cucuran keringat dan lelah. semuanya dilakukan agar bisa berdiri diatas puncak Mahameru dan mengibarkan bendera kuning dengan segilima merah didalamnya yang banyak menopang arti dan makna berbagai lambang dan tulisan, juga terukir nama ‘AMBALAN BRAWIJAYA RETNO DJUMILAH’ yang sangat dibanggakan. dengan rasa bangga dan haru, diakhir tahun 2018 ini kami bertitip pesan pada semua kakak-kakak Dewan Ambalan semoga apa yang telah kita lakukan selama ini dapat bermanfaat ditahun berikutnya, dapat membawa nama ambalan kita menjadi lebih maju lagi, lebih baik lagi dan pastinya lebih JAYA lagi. semangat buat semuanya, WELCOME TO 2019
Berikut penjelasan gunung semeru
Gunung tertinggi di Jawa ini masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung berapi dengan tipe stratovolcano ini terakhir meletus di tahun 2008 silam.
Di puncak Gunung Semeru yang masih aktif terjadi letusan setiap 15-30 menit, bahkan tercatat di tahun 1997 Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali.
Namun begitu pesona Puncak Mahameru tetap memiliki daya tarik yang kuat bagi para pendaki untuk menaklukannya.
Kekayaan alam berupa flora fauna yang sangat beragam di kawasan Gunung Semeru menjadikan wilayah pegunungan ini sebagai destinasi favorit bagi para pengunjung untuk menjelajahinya.
Dominasi pohon cemara, akasia dan pinus di kawasan Gunung Semeru justru memberikan daya tarik tersendiri dengan suasana pegunungan dan aroma khas pepohonan yang menenangkan.
Di lereng gunung juga sering ditumbuhi jenis Edelweis putih sementara pada sisi sebelah selatan tumbuh beberapa jenis anggrek khas wilayah tersebut.
Selain keanekaragaman flora, kawasan Gunung Semeru juga menjadi habitat bagi banyak fauna, seperti macan kumbang, kijang, luwak, kancil dll.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pergi-pulang. Untuk mendaki gunung dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal Kota Malang naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan jeep atau truk/pickup yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp60.000,00 – Rp100.000,0 hingga Pos Ranu Pani.
Sebelumnya mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp6.000,00 untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp2.000,00 per orang, Asuransi per orang Rp2.000,00 (perkiraan biaya sudah termasuk transportasi jip atau truk sayuran).
Dengan menggunakan truk sayuran atau jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Adapun dari arah Lumajang dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek di sekitar pasar Senduro menuju ke Pos Ranu Pani.
Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Setiap orang yang ingin melakukan pendakian dikenakan biaya Rp17.500 per orang per hari untuk hari biasa, dan Rp22.500 per orang per hari untuk hari libur. Di pos ini pun dapat mencari portir (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni Ranu Pani (1 ha) dan Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.
Picture from: kak Mohamad fathur rozi
#puncakmahameru3676mdpl
#puncaktertinggijawa3676mdpl
#seeyou2018
#welcome2019
#sebataspendaki #pesonaindonesia #scoutindonesia#pramukaindonesia #pendakiindonesia#pramukasman01dolopo
(BRD/25)