SMAN 1 DOLOPO merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kabupaten Madiun, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Sekolah ini adalah sekolah yang berwawasan lingkungan dimana siswa – siswi mendapat segala ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan yang tidak lepas dari tanggung jawab dalam penyelamatan linkungan hidup.
SMAN 1 DOLOPO memiliki karakteristik sekolah yang berwawasan lingkungan dengan mendidik siswa memelihara lingkungan. Bahkan SMAN 1 DOLOPO telah mendapat penghargaan menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten pada tahun 2017, ditingkat propinsi pada tahun 2018 dan tahun 2019 ini, akan maju lagi ke tingkat nasional.
Untuk mewujudkan SMAN 1 DOLOPO menjadi sekolah adiwiyata tidak terlepas dari peran serta semua warga sekolah diantaranya dari siswa, guru, karyawan, orang tua/ wali murid. Selain itu sekolah ini juga bekerjasama dengan instansi – instansi yang memiliki komitmen yang sama dalam pelestarian lingkungan, contohnya adalah Dinas Lingkungan Hidup, Puskesmas, Koramil, Dinas Pertanian, dan tentunya tak luput dari arahan dari SMAN 2 MEJAYAN karena SMAN 1 DOLOPO merupakan salah satu dari sekolah binaannya.
SMAN 1 DOLOPO menerapkan aturan sekolah bebas rokok bagi semua warga sekolah. Aturan sekolah yang lain diantaranya bebas sampah, hemat energi, penanaman tanaman langka, dan lain-lain. Sekolah juga membangun sarana prasarana berupa pemilahan sampah, komposter, sumur resapan, kolam ikan, hutan sekolah, ruang terbuka hijau (RTH), kebun sekolah yang berisi tanaman TOGA dan sayur, green house, mini zoo dan biopori.
Semua mata pelajaran yang diajarkan di SMAN 1 DOLOPO ini telah terintegrasi dengan Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dimaksudkan agar siswa, sejak dari bangku sekolah sampai setelah lulus dapat melakukan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan hidup. Selain kegiatan intrakurikuler, sekolah ini juga memasukkan pendidikan lingkungan hidup dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti PRAMUKA, ROHIS, PALA, KIR, TEATER DAN SENI, PMR, PPU dan OLAHRAGA. Setiap ekstra mendapatkan kapling – kapling yang harus ditanami dan dirawat dengan penuh tanggung jawab. Bentuk tanggung jawab itu diwujudkan dalam jurnal harian yang diisi oleh siswa. Selain itu, siswa – siswa yang masuk dalam OSIS, mereka menjadi satgas lingkungan, yang menggerakkan teman-temannya untuk selalu memelihara dan menjaga lingkungan sekitar dengan sebaik – baiknya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya semua sekolah menjadi sekolah adiwiyata. Agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman, menyenangkan dan menciptakan insan yang peduli terhadap lingkungan.