Sistem Zonasi, Alokasi Dana untuk MGMP, Great!!

0
1486

Beberapa bulan silam, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menge luarkan statemen  pemberian bantuan anggaran dana untuk MGMP ketika pemberlakuan sekolah zonasi ( Harian republika, Kamis 22 Nov 2018 10:01 WIB). Merupakan sebuah gerakan yang perlu didukung. Seperti yang kita lihat Barometer pendidikan yang ada di Indonesia  hingga saat ini masih nampak ltumpang tindih dan 3 L ( loyo, Letih, Lelah). Harapan dan realaitas belum seimbang, Sounding Pendidikan Penguatan Karakter, Pembelajaran 4C serta Berbasisi IT masih jalan di tempat. Masih jomplang antara sekolah sekolah yang favorit dan sekolah pinggiran. Sehingga suasana ini yang menggedor Kementrian Dikbud mengubah penerimaan peserta didik baru  dengan mekanisme zonasi.                                            Di laporkan dalam statemennya,  Kementerian Pendidikan dan Kebuda yaan (Kemendikbud) telah membagi seluruh wilayah Indonesia ke dalam 2.578 zona. Selain Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sistem zonasi juga bakal diterapkan untuk para guru. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano menjelaskan, sistem zonasi untuk guru akan dimanfaatkan dalam mendistribusikan guru di dalam zona dan peningkatan proses pembelajaran guru. Salah satu yang akan dioptimalkan yaitu peran dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang ada di setiap zona. “MGMP selama ini hanya aktif di daerah-daerah tertentu. Makanya nanti, dana sebanyak Rp 840 miliar dana yang biasa dialokasikan untuk pelatihan guru di pusat, kita geser untuk MGMP,” menurut sumber Dekdikbud ( Republika, Rabu (21/11/18).       Saya sangat setuju dengan refresh pemikiran yang credible dan realitas tersebut. Jika sistem zonasi dilakukan secara masif, maka saya  optimistis MGMP di semua zona akan bisa eksis. Bahkan, kualitas guru-guru juga bakal meningkat karena setiap zona akan diberikan anggaran. Denagn aliran dana tersebut MGMP  bisa mengadakan diskusi setiap minggu sekali. Anggaran yang digelontor itu bisa digunakan untuk snack, transport yang tentunya pemberian bantuan dana  akan disesuaikan dengan berat medannya,Saat ini, kita lihat , Kemendikbud sudah mulai melatih 25 ribu guru inti yang ada disetiap zona. Nantinya, disetiap zona ada satu guru inti yang akan berperan sebagai leader atau pemimpin MGMP di zona tersebut.Menurut sumber Depdikbud, “Tahap berikutnya nanti sudah tersusun 1200 instruktur nasional, yang akan melatih guru inti,” .                       Dengan pemberian dana pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran di sekolah tiap zonasi  menurut saya akan lebih mempercepat pencapaian pendidikan karakter    Seperti yang kita ketahui, Peran guru tidak terlepas dari pembentukan karakter anak didiknya, sehingga Kemendikbud berupaya untuk memberikan pembekalan pendidikan karakter,” Ungkap sumber Depdikbud. dalam keterangan resmi yang diterima (Republika. com, Selasa,  23/4/2018). Pendekatan ini, saling  bersembiosis serta meru pakan implementasi dari kebijakan zonasi untuk meningkatkan kemamp uan guru dan tenaga pendidikan. Hal yang diutamakan dalam hal ini adalah memberi pembekalan pendidikan karakter.                                            Di dalam penerapannya, MGMP akan bersinergi dengan pemerintah di daerah. “Upaya mengoptimalisasikan program MGMP ini perlu sinergi dari pemda kabupaten atau kota dan pusat. Materi  pendidikan karakter akan memfokuskan kepada sinergi pendidikan dengan kebudayaan untuk mem bentuk pembiasaan yang baik terhadap karakter siswa. Misalnya men con tohkan melalui budaya kesenian, siswa bisa memupuk karakter dan mengimplementasikan ke dalam jiwa mereka.                                                               Pendidikan tidak bisa lepas dari kebudyaan. Dari situlah siswa dapat belajar berani, percaya diri, sabar, kerja sama, kepedulian terhadap sesa manya.. Dengan demikian,  menambahkan, system zonasi ke depan, guru inti tidak akan bertumpuk di suatu tempat, tapi tersebar di tiap zona.Semua kabupaten atau kota sudah jalan, hanya yang berubah nanti zonasi, jadi pemilihan guru nantinya yang berada di dalam zona tersebut, Wallu alam bi showaf.

Dolopo, April 2019

Priya Santosa,  

KoorLab Biologi SMAN 1 Dolopo                                                                 Litbang IGI Kota Kabupaten Madiun

SHARE
Previous articleSAJAK-SAJAK PRIYA SANTOSA KETIKA MENJADI GURU GTT DI KABUPATEN SERIBU PULAU
Next articleKunjungan Tim Verifikasi dari Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di SMA Negeri 1 Dolopo
Priya Santosa, M.Pd.I Dilahirkan, di Surabaya, APRIL 1964 Menjadi Guru sejak tahun 1988 dimulai dari kabupaten seribu pulau Semenep SMA Negeri1 Ambunten. , SK penugasan di SMAN 1 Dolopo diterima tanggal 01 januari 1989 Pendidikan Sarjana –S1 Jurusan Biologi yang diperoleh dari Universitas Terbuka Tahun 1998, Program Magister Psiklogi Pendidikan Islam diraihnya dari Universitas Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 2012, Berbagai event kejuaran lomba Tulis menulis Tingkat Nasional dan Internasional telah diikuti diantaranya, Finalis Lomba Keberhasilan Guru tahun 2005 dan 2009 yang diselenggarakan Dirjendepdiknas, Penerima Penghargaan Innternasional SEA ITSF Foundation tahun 2006, 2009 Pemenang Pertama penulisan Karya Ilmiah Tingkat daerah 2008 dan berbagai event dan lomba lain seperti: Menulis di Majalah Hello English Magazine “Writing as Carier and Hobby” (1995), Peserta lomba penulisan Cerpen Horizon (1997, 1998, 2008) Finalis Lomba penulisan Kedirgantaraan LAPAN( 1992-1995, Aktif dalam Buku Bacaan Pusat perbukuan Nasional (2000-2004) .Peserta. Kegiatan SEMEO,QITEP IN SCIENCE UNESCO (2014-2016), Juara Lomba Forum Ilmiah Guru ( 2014) sebagai juara II. (2015) Subagai juara I. Pemenang I lomba guru ber prestasi tingkat kabupaten. ( 2016) Penerima Hibah Regional ASIA Grant Research SEAQUIS 2017. Berbagai karya Bukunya semisal, Bukunya pertama berjudul” WRITING AS A HOBBY AND CARRIER( (Majalah Hello English Magazine), berturut turut buku keduanya: "Menembus Batas, Pembelajaran Berbasis Lingkungan”, (Media Guru, 2017), Mahir Praktikum Biologi (Deepublish, 2018), "Palmistri" Pembelajaran Genetik Tanpa Buku(Deepublish, 2018), "Shortcut Praktikum Biologi Milenial" Untuk Guru SMP/MTs SMaMA/SMK ( Deepublish, 2018), "Cakap "Mikroteaching Berbasis Pengalaman"(Ellunar. 2019), "Pembelajaran Biologi Era Generasi Milenial" (deepublish, 2018), "Bioteknologi Sebagai Ilmu Masa Depan Umat Manusia" dan "Pembelajaran Biologi Berbasis MINDMAP" " (Keduanya dalam proses penerbit ellunar). Dan seratusan artikel karya tulis berbagai tema telah dikirim k majalah mediagurusiana.@@@@@

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY