TARI DONGKREK SMAN 1 DOLOPO DALAM MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN RI KE – 74

0
1506
Senin, 26 AGUSTUS 2019. Di Desa Doho, Kecamatan Dolopo Kabupten Madiun

TARI DONGKREK adalah kesenian daerah asli dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Indonesia. Kesenian ini berupa tarian dan iringan musik yang mengkisahkan upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pageblug mayangkoro, dimana saat itu masyarakat Mejayan terkena wabah penyakit dikisahkan pagi harinya sakit sore harinya meninggal, begitu pun saat sore sakit maka paginya meninggal. Kronologis upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengusir pageblug mayangkoro inilah yang menjadi inti cerita dari kesenian dongkrek ini. Asal muasal seni dongkrek lahir sekitar tahun 1867 di Onderdistrik (Kecamatan) Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun. Kesenian itu lahir di masa kepemimpinan Raden Ngabehi Lo Prawiradipura yang menjadi Palang (jabatan setingkat kepala desa) yang membawahi lima desa. Sementara itu di Distrik Caruban pada waktu itu dipimpin oleh seorang Wedana, yang bernama Raden Ngabei Prawiradipura I putra dari Raden Tumenggung Prawiradipura I, besan dari Raden Tumenggung Natasari (Bupati Caruban). Pada tahun 1867, Caruban sudah menjadi Distrik dengan Wedananya, Raden Ngabei Prawiradipura I. Maka dari itu, Semua Ekstra di SMAN 1 DOLOPO turut berpartisipasi dalam kegiatan yang di adakan di sekitar kecamatan Dolopo. Penari , pengiring, dan pemain dongkrek tersebut berasal dari ekstra Seni dan Teater Api dan juga beberapa ekstra lain turut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan tersebut. Kegiatan ini menunjukan bahwa SMAN 1 DOLOPO menerapkan Retno Djumilah kepada siswa siswinya dan memperkenalkan kepada masyarakat sekitar Kecamatan Dolopo bahwa SMAN 1 DOLOPO sebagai sekolah ZONASI.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY